Rabu, 31 Juli 2013

Gelar Konser

Prihatin dengan kondisi masyarakat Indonesia yang masih banyak menderita, Bondan feat Fade2Black menggelar sedekah dengan mengajak mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain melakukan sedekah dalam bentuk lelang, seperti kaos dan tiket yang hasilnya disumbangkan ke Dompet Dhuafa, di acara tersebut juga diadakan forum diskusi Manusia Sejuta Perkara.
"Kita mengadakan forum diskusi, Manusia Sejuta Perkara mendapatkan sambutan kontroversi, kita sudah menjelaskan semuanya," jelas Bondan Prakoso saat ditemui di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Banten, Tangerang, Jumat (28/6).
Bondan PrakosoBondan Prakoso
Diakui Bondan, ide gerakan itu memang atas usulan dari Bondan feat Fade2Black dan manajemen serta respektor kampus UIN sendiri. "Konsep ini dari kita Bondan dan manajemen dan respektor. Konsepnya kita yang buat dan acara ini bekerja sama," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu mereka tampil menyuguhkan beberapa hist andalannya di depan mahasiswa. Lewat gerakan ini, Tito salah satu personil berharap, memiliki dampak besar dan terus dilakukan ke depannya.
"Kita berharap bisa to be continue dan ada efek domino akan berdampak besar. Mungkin juga ini bisa berefek domino buat kedepannya," harap Tito

Selasa, 25 Juni 2013

Malam Minggu Jadi Debut Perdana Jokowi di Atas Panggung

Ada yang berbeda dalam konser Arkarna yang bertajuk Arkarna Paty Tour Indonesia 2013 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta Pusat. Gubernur Jakarta, Joko Widodo hadir menyaksikan grup band yang digawangi Ollie Jacobs dan Matt Hart itu. Yang menarik, tak hanya hadir, Jokowi juga menyumbangkan suaranya dalam konser tersebut dengan lagu Malam Minggu yang dipopulerkan almarhum Benyamin Syueb.
Memang awalnya Jowoki mengaku tak mau ikut terlibat menjadi teman duet Arkarna. Namun karena ingin melestarikan kebudayaan Betawi, Jokowi akhirnya bersedia melantunkan lagu tersebut ditemani Bondan Prakoso.
"Empat hari lalu, Ollie datang ke kantor saya, saya minta dia nyanyi, dia mau nyanyi lagu betawi, tetapi syaratnya saya juga harus ikut nyanyi, saya pikir-pikir, saya putuskan, ya sudah saya mau," kata Jokowi sebelum memulai bernyanyi.
Jokowi dan Arkarna/@Foto: KapanLagi.com/BambangJokowi dan Arkarna/@Foto: KapanLagi.com/Bambang
Saat bernyanyi, Jokowi memang tak terlalu hafal lagu Malam Minggu, dia hanya ikut bernyanyi di bagian reffnya saja. Meski demikian tak membuat penonton kecewa, malah mereka meringsek ke depan saat orang nomor satu Jakarta itu tampil dan terdengar ikut bersama-sama Jokowi melantunkan tembang tersebut.

Sumber : http://musik.kapanlagi.com/berita/malam-minggu-jadi-debut-perdana-jokowi-di-atas-panggung-9ea3c5.html

Jumat, 31 Mei 2013

Tak Sempurna Kolaborasi Fadh Djibran, Bondan dan Fade To Black

Penulis yang pernah sukses lewat buku Hidup Berawal Dari Mimpi, Fadh Djibran kembali melahirkan novel baru berjudul Tak Sempurna dengan berkolaborasi dengan Bodan & Fade To Black.
Dari pengakuan Fadh, novel setebal 248 halaman ini terinspirasi dari lagu Bondan & Fade To Black untuk memberikan motivasi serta edukasi kepada para remaja Indonesia.
"Jauh dari yang pertama, kita masih ada di frekuensi dan dimensi yang sama. Karya-karya Bondan yang menginspirasi, mengedukasi, dan memotivasi remaja Indonesia. Misi itu sama dengan misi dan visi yang dimiliki Fahd dalam karya sastranya," ujarnya saat peluncuran novel Tak Sempurna di toko buku Gramedia Matraman, Jakarta Pusat, Jumat (22/3) malam.
Spirirt utama yang diangkat dari novel ini sendiri bahwa pendidikan tidak hanya didapat dari sekolah. Fadh juga ingin membeberkan permasalahan pendidikan di Indonesia lewat novelnya ini.
“Murid adalah korban terakhir dari sistem pendidikan yang salah, mereka banyak menderita. Di sini saya mau memberi mereka prespektif baru, pandangan baru. Dari berbagai masalah kita tidak sedang ingin mengatakan pelajar Indonesia, sekolah Indonesia, pendidikan Indonesia bermasalah, namun semuanya bermasalah,” tegas Fadh.
Ia merasa yakin di tangan generasi muda, nantinya Indonesia menjadi negara yang maju dan tak terkalahkan. “Saya yakin, di tangan generasi muda, bangsa ini akan menjadi bangsa sempurna bersih tak terkalahkan,” tukasnya mantap.


Posted by : Rika :D

Bondan Prakoso Jadi Sutradara Video Klip

Tak puas hanya sekedar menjadi asisten sutradara saja, Bondan Prakoso menyutradarai single terbaru grupnya, Bondan Prakoso feat Fade2Black berjudul Manusia Sejuta Perkara.
"Sebenarnya dari video klip sebelumnya gue udah ikut andil di konsep-konsepnya, sampai akhirnya proses editing, cuma sekedar jadi asisten sutradara aja. Gue pikir kenapa gue ga coba aja jadi sutradara," ujarBondan saat ditemui di Studio 38, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa (5/3).
Bondan Prakoso kini menjadi sutradara klip Manusia Sejuta Perkara.Bondan Prakoso kini menjadi sutradara klip Manusia Sejuta Perkara.
Dengan single Manusia Sejuta Perkara, Bondan Prakoso feat Fade2Black ingin menyampaikan bahwa setiap manusia lahir pasti memiliki berbagai macam perkara dalam hidupnya. Untuk itu dalam konsep video klip ini Bondan ingin mencoba menggambarkan lirik yang ada dalam lagunya.
"Kalau konsep kami kerjakan bersama. Gue minta pendapat dari mereka terus gue gabung dengan apa yang udah gue punya lalu gue bikin story boardnya. Akan ada dua scene, cerita dan saat kami ngeband," paparBondan.

Bondan & Fade2Black - Fadh Djibran Ditakdirkan Inspirasi Remaja

Lagu ciptaan Bondan Prakoso dalam album RESPECT UNITY FOR ALL seakan memiliki kesinambungan dengan penulis Fadh Djibran. Bahkan dirinya mengaku sudah ditakdirkan bersama Fadh untuk berkolaborasi menelurkan novel yang bertajuk Tak Sempurna untuk menginspirasi remaja Indonesia.
"Semua ini berkesinambungan, sistem ini berjalan dengan sendirinya, memang sudah takdirnya kita berkolaborasi dengan Fahd untuk menginspirasi remaja Indonesia," ujar Bondan saat peluncuran novel Tak Sempurna di toko buku Gramedia Matraman, Jakarta Pusat, Jumat (22/3) malam.
Karya setebal 248 halaman ini bukanlah sekedar buku teoritis manis yang hanya sekedar bercerita. Namun di dalamnya mengandung kritik membangun tentang keresahan akan sistem pendidikan di Indonesia.
"Bukan sekedar novel, ini kritik. Ada misi dan pesan yang terkandung dalam novel ini, dan itu bagian dari kritik," sambung mantan personel Funky Kopral ini.
Terlebih, cerita yang diusung ke dalam novel tersebut juga berdasarkan atas pengalaman para personel Bondan & Fade2Black saat masih sekolah. "Cerita ini berdasarkan apa yang pernah kita rasain selama sekolah," pungkasnya.

Selasa, 23 April 2013

Bondan Prakoso Jadi Sutradara Video Klip

Tak puas hanya sekedar menjadi asisten sutradara saja, Bondan Prakoso menyutradarai single terbaru grupnya, Bondan Prakoso feat Fade2Black berjudul Manusia Sejuta Perkara.
"Sebenarnya dari video klip sebelumnya gue udah ikut andil di konsep-konsepnya, sampai akhirnya proses editing, cuma sekedar jadi asisten sutradara aja. Gue pikir kenapa gue ga coba aja jadi sutradara," ujarBondan saat ditemui di Studio 38, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa (5/3).
Bondan Prakoso kini menjadi sutradara klip Manusia Sejuta Perkara.Bondan Prakoso kini menjadi sutradara klip Manusia Sejuta Perkara.
Dengan single Manusia Sejuta Perkara, Bondan Prakoso feat Fade2Black ingin menyampaikan bahwa setiap manusia lahir pasti memiliki berbagai macam perkara dalam hidupnya. Untuk itu dalam konsep video klip ini Bondan ingin mencoba menggambarkan lirik yang ada dalam lagunya.
"Kalau konsep kami kerjakan bersama. Gue minta pendapat dari mereka terus gue gabung dengan apa yang udah gue punya lalu gue bikin story boardnya. Akan ada dua scene, cerita dan saat kami ngeband," paparBondan.

Selasa, 19 Februari 2013

Jurus Jitu Bondan & Fade To Black Bertahan di Blantika Musik


Bondan Prakoso feat Fade2Black @ Foto: KapanLagi.com®
Jurus Jitu Bondan & Fade To Black Bertahan di Blantika MusikKapanlagi.com - Jika sebagian band atau penyanyi selalu melihat dan memasukkan 100 % selera pasar dalam musiknya, hal tersebut tidak berlaku bagi grup band Bondan Prakoso feat Fade2Black. Konsistensi serta produktivitas mereka akan musik yang diusung adalah, jurus jitu untuk tetap bertahan dalam blantika musik Indonesia. "Karya kami adalah lagu, produktif itu yang bikin kami eksis," ucap Bondan di Rolling Stone Cafe, Jakarta Selatan (16/1).
"Kami tipe yang konsisten, kami gak jual style, kami jual produk. Musik kami juga tetep konsisten dengan gaya yang apa adanya," lanjut Tito.
Sedangkan popularitas bagi band pelantun tembang Ya Sudahlah ini, adalah sebuah bonus. Mereka tak mau mengikut gaya boyband yang tahun lalu memang merajai industri.
"Tahun lalu, kami ngikutin boyband tapi gagal. Kami campur semuanya, tapi kami konsisten di jalur itu. Jadi kami ga berpikir tentang popularitas," papar Bondan